Tampilkan postingan dengan label Manajemen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manajemen. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 November 2019

Manajemen Strategi Perusahaan

1. Manfaat dari Manajemen Strategi menurut David [2002:15] antara lain :
· Bisa membantu perusahaan dalam menyusun strategi perusahaan yang lebih baik dengan mempergunakan pendekatan yang jauh lebih sistematis, rasional, logis, rasional pada pilihan strategis.
· Manajemen Strategi adalah sebuah proses dan bukanlah keputusan ataupun dokumen. Tujuan utama dari sebuah proses adalah untuk mencapai pengertian serta komitmen dari semua pihak manajer dan karyawan.
· Suatu proses menyediakan pemberdayaan individual. Pemberdayaan merupakan kegiatan dalam memperkuat pengertian dari karyawan tentang efektivitas dengan cara mendorong serta menghargai mereka para karyawan untuk bisa berpartisipasi didalam pengambilan suatu keputusan dan latihan yang inisiatif serta imajinasi.
· Mendatangkan laba
· Meningkatkan kesadaran terhadap ancaman eksternal
· Manajemen Strategi bisa memberikan pemahaman yang lebih baik tentang strategi dari pesaing
· Manajemen Strategi dapat meningkatkan produktivitas para karyawan
· Manajemen Strategi bisa membuat berkurangnya penolakan terhadap suatu perubahan dalam perusahaan
· Manajemen Strategi bisa memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang hubungan prestasi dan penghargaan


2. Isu-isu utama manajemen bagi penerapan strategi meliputi :
1. Penetapan tujuan tahunan 
2. Pembuatan kebijakan 
3. Alokasi sumber daya 
4. Perubahan struktur organisasi yang ada 
5. Restrukturisasi dan rekayasa ulang 
6. Perbaikan program penghargaan dan insentif 
7. Minimalisasi penolakan terhadap perubahan 
8. Pengenalan manajer pada strategi 
9. Pengembangan budaya yang mendukung strategi 
10. Adaptasi proses produksi/operasi 
11. Pengembangan fungsi sumber daya manusia yang efektif 
Perubahan manajemen dipastikan lebih ekstensif ketika strategi yang diterapkan membawa perusahaan kearah yang sama sekali baru.
Tujuan Tahunan
Penetapan tujuan tahunan merupakan sebuah aktivitas terdesentralisasi yang secara langsung melibatkan seluruh manajer dalam suatu organisasi.

Tujuan tahunan penting bagi penerapan strategi karena :
1. Merupakan landasan untuk alokasi sumber daya 
2. Merupakan mekanisme utama untuk mengevaluasi manajer 
3. Merupakan instrumen utama untuk memonitor kemajuan ke arah pencapaian tujuan jangka panjang 
4. Menetapkan prioritas organisasional, divisional dan departemental 
Waktu dan tenaga yang besar perlu diluangkan untuk memastikan bahwa tujuan tahunan direncanakan dengan baik, sejalan dengan tujuan jangka panjang, dan mendukung strategi yang hendak diterapkan.
Kebijakan
Perubahan dalam arah strategis perusahaan tidak terjadi secara otomatis. 

Dalam kenyataan sehari-hari, kebijakan dibutuhkan untuk membuat suatu strategi berjalan. 

Kebijakan memfasilitasi pemecahan masalah yang berulang kali muncul dan memandu penerapan strategi. Apa pun cakupan dan bentuknya, kebijakan berfungsi sebagai mekanisme untuk menerapkan strategi dan mencapai tujuan. 

Sebisa mungkin, kebijakan harus dinyatakan dalam bentuk tulisan. Kebijakan merepresentasikan sarana untuk menjalankan keputusan strategis.
Alokasi Sumber Daya
Alokasi sumber daya merupakan aktivitas (kegiatan) utama manajemen yang memungkinkan pelaksanaan strategi. Manajemen strategis memampukan sumber daya dialokasikan berdasarkan prioritas yang ditetapkan dalam tujuan tahunan. 

Tidak ada yang lebih menghambat manajemen strategis dan keberhasilan organisasi melebihi sumber daya yang dialokasikan secara tidak konsisten dengan prioritas yang ditetapkan dalam tujuan tahunan. 

Semua organisasi mempunyai setidaknya empat jenis sumber daya yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan : 
1. sumber daya keuangan, 
2. sumber daya fisik, 
3. sumber daya manusia, dan 
4. sumber daya teknologi. 
Mengelola Konflik 
Interdependensi tujuan dan kompetisi untuk sumber daya yang terbatas seringkali mengakibatkan konflik. Konflik dapat didefinisikan sebagai perselisihan kedua belah pihak atau lebih mengenai satu atau beberapa isu atau masalah. 

Berbagai pendekatan untuk mengelola dan menyelesaikan konflik dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori : 
1. penghindaran, 
2. defusi, dan 
3. konfrontasi. 
Mencocokkan Struktur dengan Strategi 
Ada dua alasan utama perubahan dalam strategi sering kali mengharuskan adanya perubahan dalam struktur yaitu :
1. Struktur sangat menentukan bagaimana tujuan dan kebijakan ditetapkan 
2. Struktur mendikte bagaimana sumber daya akan dialokasikan 
Perubahan dalam strategi menyebabkan perubahan dalam struktur organisasi. 

Struktur seharusnya dirancang untuk memfasilitasi upaya-upaya strategis sebuah perusahaan dan karenanya mengikuti strategi tersebut. 

Kita mencermati isu ini dengan cara berfokus pada tujuh jenis struktur organisasi dasar : 
1. fungsional, 
2. divisional, 
3. unit bisnis strategis (Strategic business unit-SBU) dan 
4. matriks. 
Restrukturisasi dan Rekayasa Ulang 
Restrukturisasi menyangkut pengurangan ukuran perusahaan dalam hal jumlah karyawan, jumlah divisi atau unit, serta jumlah tingkat hierarkis dalam struktur organisasi perusahaan.

Pengurangan dalam hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Restrukturisasi berkaitan terutama dengan kepentingan pemegang saham (shareholder) dan bukannya kepentingan karyawan.

Rekayasa ulang lebih berfokus pada kepentingan karyawan dan konsumen daripada kepentingan pemegang saham. 

Rekayasa ulang menyangkut menyusun ulang atau merancang ulang tugas, kerja, dan proses demi peningkatan atau perbaikan biaya, kualitas layanan, dan kecepatan. Rekayasa ulang biasanya tidak memengaruhi struktur atau bagan organisasi, dan juga tidak mengimplikasikan hilangnya pekerjaan atau pemecatan karyawan.
Menghubungkan Kinerja dan Gaji dengan Strategi 
Kebanyakan perusahaan saat ini menggunakan bentuk kompensasi atas dasar kinerja untuk para manajer dan karyawan. 

Sekitar 80 persen dari seluruh perusahaan dewasa ini menawarkan bentuk-bentuk program bonus tertentu, yang menyediakan fleksibilitas bagi perusahaan untuk menghemat biaya selama masa-masa sulit dan berbagi laba selama masa-masa baik. Banyak perusahaan juga menggolongkan karyawan atas dasar kinerja alih-alih fungsi pekerjaan mereka sebab perusahaan ingin menarik dan mempertahankan karyawan terbaik.
Mengelola Resistensi terhadap Perubahan 
Resistensi terhadap perubahan bisa dianggap sebagai ancaman terbesar bagi penerapan strategi yang berhasil. 

Resistensi terhadap perubahan bisa muncul di tahap atau di tingkat manapun dari proses penerapan strategi. 

Meskipun ada beragam pendekatan untuk menerapkan perubahan, tiga strategi yang lazim digunakan adalah:
1. strategi perubahan paksa, 
2. strategi perubahan edukatif, dan 
3. strategi perubahan rasional atau demi kepentingan sendiri. 
Mengelola Lingkungan Hidup
Perusahaan perlu merumuskan dan menerapkan strategi dari perspektif lingkungan hidup. 

Strategi-strategi lingkungan bisa mencakup pengembangan atau akuisisi bisnis ramah lingkungan, divestasi atau beralih dari bisnis yang merusak lingkungan, upaya untuk menjadi produsen berbiaya rendah melalui minimalisasi limbah dan konservasi energi, serta pelaksanaan strategi diferensiasi melalui fitur produk yang hijau.
Menciptakan Budaya yang Mendukung Strategi 
Para penyusun strategi harus berusaha keras untuk melestarikan, menekankan, dan membangun berdasarkan aspek-aspek budaya (culture) yang ada yang mendukung strategi baru yang diusulkan. 

Banyak riset mengindikasikan bahwa strategi baru sering kali digerakkan oleh pasar dan didikte oleh berbagai kekuatan kompetitif. 

Oleh karena alasan ini, mengubah budaya sebuah perusahaan agar sesuai dengan strategi baru biasanya lebih efektif daripada mengubah strategi agar sesuai dengan budaya yang ada. Beragam teknik tersedia untuk mengubah budaya suatu perusahaan, diantaranya rekrutmen, pelatihan, transfer, promosi, restrukturisasi rancangan organisasi, model peran, dan penegasan positif.
Masalah-masalah Produksi/Operasi Ketika Menerapkan Strategi 
Kapabilitas, keterbatasan, dan kebijakan produksi/operasi dapat secara signifikan membantu atau menghambat pencapaian tujuan. 

Proses produksi biasanya merupakan lebih dari 70 persen total aset sebuah perusahaan. 

Bagian terbesar dari proses penerapan strategi terjadi di bagian produksi. Keputusan-keputusan yang terkait dengan produksi dapat memiliki dampak yang dramatis terhadap keberhasilan atau kegagalan upaya-upaya penerapan strategis.
Masalah-masalah Sumber Daya Manusia Ketika Menerapkan Strategi 
Sistem manajemen strategis yang dirancang dengan baik bisa gagal jika tidak ada perhatian yang memadai pada dimensi sumber daya manusia. 

Masalah-masalah sumber daya manusia yang muncul ketika bisnis menerapkan strategi biasanya dapat dilacak pada salah satu dari tiga penyebab berikut :
· Gangguan struktur sosial dan politik 
· Kegagalan untuk memadukan keahlian seseorang dengan tugas-tugas penerapan, dan 
· Kurangnya dukungan dari manajemen puncak pada aktivitas penerapan 


3.  SWOT, adalah STRENGTHS, WEAKNESSES,  OPPORTUNITIES, THREATS. Analisa yang mengenai tentang KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG, DAN ANCAMAN. Berikut ini adalah analisa saya mengenai SWOT UNIVERSITAS.

STRENGTHS

· Menjadi Perguruan Tinggi kelas Dunia Yang Unggul Dalam Bidang Teknologi Informasi Komunikasi Yang Berbasis Entrepreneurship.
· Unggul Dalam Teknologi.
· Mempunyai Prestasi Yang Banyak.
· Fasilitas yang memadai.
· Mempunyai ruang kuliah yang nyaman dan ber-AC serta free HotSpot Area
· Biaya pendidikan yang bisa dijangkau oleh semua kalangan(baik menengah bawah ataupun menengah atas )

WEAKNESSES

· Mempunyai WEBSITE yang bisa diblang bisa lemah ketika para mahasiswa UNIVERSITAS melakukan KRS Online Bersamaan (WEBSITE DOWN).
· Kurangnya Fasilitas Ekskul di bidang Olah Raga.
· Tuntutan banyak dari Mahasiswa ataupun Dosen


OPPORTUNITIES

· Menjadi Sarjana Profesional Dibidang IT.
· Tingginya minat calon mahsiswa di bidang IT.
· Menjadi Perguruan Tinggi Terbaik
· Meningkatnya Sumber Daya Manusia/Mahasiswa Baru


THREATS

· Bertambahnya Perguruan tinggi diwilayah sekitarnya.
· Mahasiswa UNIVERSITAS makin padat (ketidak sesuaian antara penerimaan dan lulusan mahsiswa).
· Tenaga Pengajar/Dosen sebagian tidak menetap.


Rabu, 27 November 2019

Jendela Johari



Jendela Johari

Menurut 2 orang ahli bernama Joseph Luft dan Harry Ingham, diri manusia dalam hubungannya dengan orang lain dapat digambarkan sebagai jendela yang terdiri atas 4 bidang (Johary Window / Jendela Johary)

Bidang TERBUKA
Sikap, perilaku, kepribadian kita yang kita sadari dan tampak nyata bagi orang lain
Bidang Tak DISADARI
Orang lain mungkin mengamati segi segi kehidupan kita yang tidak kita sadari
misal : nafas tidak sedap (orang lain tahu, diri kita tidak menyadari)

Bidang TERTUTUP
Menjaga beberapa bagian dari diri, sikap, perasaan & hal-hal pribadi kita (orang lain tidak tahu,diri kita tahu)
Bidang taK DIKETAHUI
Kita menyadari adanya aspek kehidupan kita yang tidak kita ketahui dan tidak tampak bagi orang lain
*contoh : kemarahan yang muncul tanpa sebab.

AGAR KOMUNIKASI MENJADI EFEKTIF :
Diperlukan kerja sama dengan orang lain untuk memperluas Bidang TERBUKA.
Sekaligus memperkecil Bidang YAK DISADARI dan Bidang TERTUTUP.
HAL INI DAPAT DICAPAI DENGAN :
Dua rangkaian aktivitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran pengungkapan diri dan umpan balik.
PENGUNGKAPAN DIRI ADALAH :
Pemberian informasi mengenai diri kita secara Cuma Cuma kepada orang lain sehingga memperkecil bidang yang TERTUTUP
UMPAN BALIK ADALAH :
Orang lain memberikan informasi kepada diri kita mengenai kehidupan kita yang tidak kita sadari sehingga memperkecil Bidang TAK DISADARI
TAT KALA 2 AKTIVITAS TERSEBUT DITERAPKAN :
Kita juga tertolong dalam memperkecil Bidang TAK DIKETAHUI.

Kamis, 14 November 2019

Menerapkan Fungsi Manajemen POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) dalam aspek perusahaan


Menerapkan Fungsi Manajemen POAC
(Planning, Organizing, Actuating, Controlling)
dalam aspek perusahaan

Manajemen berasal dari kata “manage” yang artinya mengatur, mengurus atau mengelola.
Manajemen dapat diartikan sebagai:
· Manajemen sebagai suatu proses
· Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen
· Menajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (science)
Menurut George Robert Terry:
“manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan
menggunakan kegiatan orang lain yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (planning),  
pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengendalian (controlling).
Tujuan manajemen:
· Untuk mencapai keteraturan, kelancaran, dan kesinambungan usaha untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnya.
· Untuk mencapai efisiensi, yaitu suatu perbandingan terbaik antara input dan output.

Manajemen dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan:
Top management, Mis: direksi, presiden perusahaan,dll
Middle management, Mis: kepala bagian, kepala divisi,dll
Low management, Mis: mandor, kepala seksi, dll
Fungsi Manajemen:
1) Perencanaan (planning)
Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif-alternatif, kebijaksanaan
kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-program sebagai bentuk usaha untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
4 (empat) tingkat kemampuan dasar dalam kegiatan perencanaan:
· Insight: kemampuan untuk menghimpun fakta dengan jalan mengadakan penyelidikan
terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang direncanakan.
· Forsight: kemampuan untuk memproyeksikan atau menggambarkan jalan atau cara-cara
yang akan ditempuh, memperkirakan keadaan-keadaan yang mungkin timbul sebagai
akibat dari kegiatan yang dilakukan.
· Studi eksploratif: kemampuan untuk melihat segala sesuau secara keseluruhan, sehingga
diperoleh gambaran secara integral dari kondisi yang ada.
· Doorsight: kemampuan untuk mengetahui segala cara yang dapat menyamarkan
pandangan, sehingga memungkinkan untuk dapat mengambil keputusan.
Planning jangka panjang memiliki 2 karakteristik utama, yaitu:
· Tujuan dan sasaran: merupakan dasar bagi strategi perusahaan
· Peramalan (forecasting) jangka panjang: langkah awal sebelum membuat perencanaan
2) Pengorganisasian (organizing)
Merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh potensi yang ada dari seluruh
bagian dalam suatu kelompok orang atau badan atau organisasi untuk bekerja secara bersama 
sama guna mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama, baik untuk tujuan pribadi atau
tujuan kelompok dan organisasi.
Dalam pengorganisasian dikenal istilah KISS (koordinasi, integrasi, simplifikasi, dan sinkronisasi)
dalam rangka menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi.
3) Pelaksanaan atau penerapan (actuating)
Merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian, dimana seluruh komponen  
yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai
dengan bidang masing-masing untuk dapat mewujudkan tujuan.
4) Pengawasan (controlling)
Merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan, pengorganisasian dan
pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut memberikan hasil yang efektif dan efisien serta
bernilai guna dan berhasil guna.