Klasifikasi Typeface ( font )
Sistem klasifikasi font berguna untuk mengidentifikasi, memilih dan menggabungkan font.
4 kategori besar font tersebut dibagikan lagi menjadi berbagai kategori kecil atau sub-kategori, yaitu:
Serif Type Styles
Old Style
Transitional
Neoclassical & Didone
Slab
Clarendon
Glyphic
Old Style
Transitional
Neoclassical & Didone
Slab
Clarendon
Glyphic
San Serif Type Styles
Grotesque
Square
Geometric
Humanistic
Grotesque
Square
Geometric
Humanistic
Script Type Styles
Formal
Casual
Calligraphic
Blackletter & Lombardic
Formal
Casual
Calligraphic
Blackletter & Lombardic
Decorative
Font Serif
Old Style
Tipe font Roman termasuk dalam kategori ini, diciptakan antara akhir abad 15th dan pertengahan abad 18th. Axis dari garis lengkung biasanya dicondongkan ke kiri, ke arah kira-kira pukul 08.00 dan 02.00. Perbedaan tebal di antara huruf tidak dramatis dan hairlines biasanya agak tebal. Font Serif hampir selalu memiliki bentuk bracket pada desain old style dan kepala dari serif sering memiliki sudut tertentu. Beberapa versi, seperti versi Old Style Venetian yang terdahulu, dapat dibedakan dengan stroke diagonal pada huruf e nya.
Tipe font Roman termasuk dalam kategori ini, diciptakan antara akhir abad 15th dan pertengahan abad 18th. Axis dari garis lengkung biasanya dicondongkan ke kiri, ke arah kira-kira pukul 08.00 dan 02.00. Perbedaan tebal di antara huruf tidak dramatis dan hairlines biasanya agak tebal. Font Serif hampir selalu memiliki bentuk bracket pada desain old style dan kepala dari serif sering memiliki sudut tertentu. Beberapa versi, seperti versi Old Style Venetian yang terdahulu, dapat dibedakan dengan stroke diagonal pada huruf e nya.
Anatomi Huruf pada Tipografi
Transitional
Seorang juru percetakan dan tipografi bernama John Baskerville menciptakan tipe font ini pada pertengahan abad 18. Tipe font-font ini merepresentasikan transisi antara font Old Style dengan desain Font Neoclassical dan memiliki beberapa karakteristik dari masing-masing tipe font tersebut. Baskerville bekerja dengan kertas kalender dan metode printing yang lebih modern sehingga tipe font baskerville memiliki desain yang lebih merinci seperti memiliki perbedaan stroke tebal tipis yang lebih besar.
Transitional
Seorang juru percetakan dan tipografi bernama John Baskerville menciptakan tipe font ini pada pertengahan abad 18. Tipe font-font ini merepresentasikan transisi antara font Old Style dengan desain Font Neoclassical dan memiliki beberapa karakteristik dari masing-masing tipe font tersebut. Baskerville bekerja dengan kertas kalender dan metode printing yang lebih modern sehingga tipe font baskerville memiliki desain yang lebih merinci seperti memiliki perbedaan stroke tebal tipis yang lebih besar.
Neoclassical & Didone
Tipe font Neoclassical & Didone tercipta pada akhir abad 18. Font hasil desain Giambattista Bodoni merupakan contoh font pada klasifikasi ini. Ketika pertama kali diciptakan font ini diberi nama “classical” desain. Sampai akhirnya mereka menyadari kalau font ini bukan merupakan update dari font klasik, melainkan merupakan jenis font baru.
Tipe font Neoclassical & Didone tercipta pada akhir abad 18. Font hasil desain Giambattista Bodoni merupakan contoh font pada klasifikasi ini. Ketika pertama kali diciptakan font ini diberi nama “classical” desain. Sampai akhirnya mereka menyadari kalau font ini bukan merupakan update dari font klasik, melainkan merupakan jenis font baru.
Pada abad 20 mereka menamakan font ini dengan tipe Neoclassical atau Didone. Font ini memiliki kontras antara tebal dan tipis yang sangat dramatis. Sumbu / poros dari garis kurva didesain vertikal, dengan tidak memiliki bracket. Font pada klasifikasi ini seringkali memiliki terminal yang berujung berbentuk bola atau bulat.
Slab
Font-font slab sangat populer digunakan pada abad 19 sebagai font display pada periklanan. Font slab memiliki serif yang sangat tebal dan memiliki sedikit atau tidak ada bracket. Font slab tidak memiliki perbedaan tebal tipis antara garis-garisnya. Kepada banyak pembaca, font slab kelihatan seperti font san-serif dengan tambahan simpel ekor yang sangat tebal.
Font-font slab sangat populer digunakan pada abad 19 sebagai font display pada periklanan. Font slab memiliki serif yang sangat tebal dan memiliki sedikit atau tidak ada bracket. Font slab tidak memiliki perbedaan tebal tipis antara garis-garisnya. Kepada banyak pembaca, font slab kelihatan seperti font san-serif dengan tambahan simpel ekor yang sangat tebal.
Clarendon
Font-font pertengahan abad 19 yang di desain berdasarkan karakteristik Font Clarendon juga termasuk kedalam kategori ini. Clarendon didesain sebagai font yang tebal untuk mengiringi komposisi text. Perbedaan ketebalan antar garis sangat kecil, dan serif cenderung memiliki panjang pendek sampai dengan medium. Font Clarendon ini pun kemudian diluncurkan dengan ukuran font yang besar untuk digunakan sebagai font display. Perbedaan ketebalan yang lebih jelas dan serif yang lebih panjang dari desain sebelumnya, lebih sering digunakan untuk jaman sekarang.
Font-font pertengahan abad 19 yang di desain berdasarkan karakteristik Font Clarendon juga termasuk kedalam kategori ini. Clarendon didesain sebagai font yang tebal untuk mengiringi komposisi text. Perbedaan ketebalan antar garis sangat kecil, dan serif cenderung memiliki panjang pendek sampai dengan medium. Font Clarendon ini pun kemudian diluncurkan dengan ukuran font yang besar untuk digunakan sebagai font display. Perbedaan ketebalan yang lebih jelas dan serif yang lebih panjang dari desain sebelumnya, lebih sering digunakan untuk jaman sekarang.
Glyphic
Font-font pada kategori ini menggunakan garis-garis berbentuk ukiran. Perbedaan ketebalan antara garis biasanya kecil, dan aksis dari garis kurva cenderung vertikal. Hal yang mencolok dari font-font ini adalah serif yang berbentuk segitiga ataupun garis memanjang yang keluar untuk mengakhiri tulisan. Dalam beberapa klasifikasi font kategori ini dibagi lagi menjadi 2 tipe yaitu “glyphic” dan “latin”. Jenis Latin memiliki font-font yang hanya memiliki karakteristik serif berbentuk segitiga.
Font-font pada kategori ini menggunakan garis-garis berbentuk ukiran. Perbedaan ketebalan antara garis biasanya kecil, dan aksis dari garis kurva cenderung vertikal. Hal yang mencolok dari font-font ini adalah serif yang berbentuk segitiga ataupun garis memanjang yang keluar untuk mengakhiri tulisan. Dalam beberapa klasifikasi font kategori ini dibagi lagi menjadi 2 tipe yaitu “glyphic” dan “latin”. Jenis Latin memiliki font-font yang hanya memiliki karakteristik serif berbentuk segitiga.
Font San Serif
Grotesque
Font pada kategori ini merupakan font san serif pertama, yang menjadi popular secara komersial. Perbedaan ketebalan antara garis paling terlihat jelas pada font kategori ini. Kurva pada font ini memiliki bentuk kotak kotak dan beberapa desain memiliki “bowl dan loop” pada huruf kecil g yang sangat banyak dipakai pada font kategori roman. Font-font san serif moderen yang didesain berdasarkan grotesque terdahulu juga termasuk dalam kategori ini. Perbedaan ketebalan antara garis menjadi kurang terlihat pada desain grotesque modern dan karakteristik kotak-kotak pada desain terdahulu telah hilang. Karakteristik yang paling gampang dilihat pada font kategori ini adalah bowl g dan perbedaan ketebalan yang monoton.
Font pada kategori ini merupakan font san serif pertama, yang menjadi popular secara komersial. Perbedaan ketebalan antara garis paling terlihat jelas pada font kategori ini. Kurva pada font ini memiliki bentuk kotak kotak dan beberapa desain memiliki “bowl dan loop” pada huruf kecil g yang sangat banyak dipakai pada font kategori roman. Font-font san serif moderen yang didesain berdasarkan grotesque terdahulu juga termasuk dalam kategori ini. Perbedaan ketebalan antara garis menjadi kurang terlihat pada desain grotesque modern dan karakteristik kotak-kotak pada desain terdahulu telah hilang. Karakteristik yang paling gampang dilihat pada font kategori ini adalah bowl g dan perbedaan ketebalan yang monoton.
Square
Font pada kategori ini didesain berdasarkan karakter dan proporsi kategori grotesque, akan tetapi memiliki bentuk yang lebih kotak-kotak. Font kategori ini cenderung memiliki jarak lebih luas antara huruf dan biasanya digunakan sebagai font display saja (tidak digunakan sebagai tulisan paragraf).
Font pada kategori ini didesain berdasarkan karakter dan proporsi kategori grotesque, akan tetapi memiliki bentuk yang lebih kotak-kotak. Font kategori ini cenderung memiliki jarak lebih luas antara huruf dan biasanya digunakan sebagai font display saja (tidak digunakan sebagai tulisan paragraf).
Geometric
Bentuk geometri yang simpel menginspirasi diciptakannya font tipe ini. Stroke ( garis ) kelihatan monoline dan huruf-huruf terdiri dari bentuk geometri. Font tipe geometri cenderung lebih sulit dibaca dibandingkan font Grotesque.
Bentuk geometri yang simpel menginspirasi diciptakannya font tipe ini. Stroke ( garis ) kelihatan monoline dan huruf-huruf terdiri dari bentuk geometri. Font tipe geometri cenderung lebih sulit dibaca dibandingkan font Grotesque.
Humanistic
Didesain berdasarkan proporsi huruf Roman inscriptional. Seringkali, perbedaan ketebalan antara stroke ( garis ) cukup jelas. Ahli tipografi mengatakan kalau font tipe humanistic merupakan font san serif yang paling gampang dibaca. Desain font Humanistic hampir mirip dengan karakteristik dan proporsi font serif, dan seringkali memiliki pengaruh kaligrafi.
Didesain berdasarkan proporsi huruf Roman inscriptional. Seringkali, perbedaan ketebalan antara stroke ( garis ) cukup jelas. Ahli tipografi mengatakan kalau font tipe humanistic merupakan font san serif yang paling gampang dibaca. Desain font Humanistic hampir mirip dengan karakteristik dan proporsi font serif, dan seringkali memiliki pengaruh kaligrafi.
Font Script
Formal
Font tipe Script berasal dari style menulis formal abad ke 17. Banyak karakter/huruf memiliki stroke yang saling lengket dengan huruf lain.
Font tipe Script berasal dari style menulis formal abad ke 17. Banyak karakter/huruf memiliki stroke yang saling lengket dengan huruf lain.
Kaligrafi
Font Script yang satu ini me mimik tulisan kaligrafi. Terdapat huruf yang saling lengket satu sama lain, dan ada juga yang tidak lengket satu sama lain.
Font Script yang satu ini me mimik tulisan kaligrafi. Terdapat huruf yang saling lengket satu sama lain, dan ada juga yang tidak lengket satu sama lain.
Blackletter & Lombardic
Font tiper ini di desain pada huruf manuscript sebelum diciptakannya font movable
Font tiper ini di desain pada huruf manuscript sebelum diciptakannya font movable
Casual
Font tipe ini didesain sebagai font yang non-formal, seakan-akan font ini ditulis dengan cepat-cepat. Seringkali mereka kelihatan seperti ditulis dengan kuas. Biasanya, stroke huruf saling lengket satu sama lain.
Font tipe ini didesain sebagai font yang non-formal, seakan-akan font ini ditulis dengan cepat-cepat. Seringkali mereka kelihatan seperti ditulis dengan kuas. Biasanya, stroke huruf saling lengket satu sama lain.
Font Style Dekoratif
Ini merupakan kategori font terluas dan paling beraneka ragam. Font dekoratif sangat jarang digunakan sebagai tulisan paragraf pada artikel. Font Dekoratif biasanya digunakan sebagai judul papan reklame, judul poster, headline ataupun logo. Font Dekoratif merupakan font yang didesain unik dan menarik agar menarik perhatian orang dan mendapatkan respon yang dramatis. Terkadang font tipe ini juga didesain 3 dimensi.
0 komentar:
Posting Komentar